Tuesday, March 2, 2010

Tips Ber-IPO

U-Mag February 2010 Edition

Untung Bisa Diraih

Inilah petuah Kepala Riset Recapital Securities Poltak Hotradero tentang dua manfaat investasi saham perdana. Pertama, keuntungan dari capital gain atau perubahan harga saham. Kedua, pembagian dividen atau bagian dari laba bersih perusahaan saban tahun.

---

Tip Membeli Saham Perdana:

1. Kenali.
Setiap perusahaan akan mempublikasikan prospektus singkat di beberapa surat kabar nasional sebelum IPO. Isinya seputar riwayat perusahaan, tujuan IPO, penggunaan dana hasil IPO, dan laporan keuangan perusahaan itu selama tiga tahun terakhir. Dari prospektus ini, bisa ketahuan rekam jejak serta prospek perusahaan itu.

2. Bukan menalangi utang.
Sebaiknya, jangan membeli saham perusahaan yang akan menggunakan dana IPO untuk membayar utang. Pilihlah perusahaan yang memakai duit itu untuk membiayai rencana pengembangan usaha. Jadi uang kita bisa berkembang.

3. Siapa “wedding organizer”-nya?
Cari tahu perusahaan penjamin emisi (underwriter) untuk perusahaan yang akan go public. Tugas underwriter mirip wedding organizer, yakni menangani segala urusan tetek-bengek, dari proses awal IPO hingga saham itu tercatat di bursa.

4. Bedah perutnya.
Sebelum IPO, perusahaan wajib menggelar ekspose atau paparan publik. Hajatan yang mirip konferensi pers ini merupakan kesempatan bagus untuk membedah isi perut perusahaan itu. Tanyalah underwriter kapan acara ini dilaksanakan.

5. Mulai memesan.
Setelah ekspose publik, perusahaan--dibantu penjamin emisi--biasanya menggelar masa penawaran. Saat itulah Anda bisa membeli saham perdana. Pemesanan dan pembeliannya kepada penjamin emisi dan agen-agen penjual yang sudah ditunjuk (co-underwriter). Tapi belum tentu Anda bisa memperoleh semua saham itu sesuai dengan jumlah pesanan. Apalagi jika saham itu laris manis dan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed.

6. Taksir harganya.
Takarlah harga saham perdana: mahal atau murah. Harga tinggi belum tentu mahal. Sebaliknya, harga rendah tak selalu murah. Salah satu rumusnya: rasio harga saham dibagi laba bersih perusahaan atau price to earning ratio (PER). Bandingkan rasio yang diperoleh dengan perusahaan lain yang sudah lebih dulu masuk bursa dan bagus.

7. Dapatkan diskon.
Biasanya, perusahaan dan penjamin emisi selalu memberikan harga diskon saat IPO.

8. Jual saja kalau sudah naik.
Hampir semua saham IPO di Bursa Efek Indonesia mencetak kenaikan harga saham pada hari pertama perdagangan di pasar sekunder. Jika Anda tergolong tipe investor agresif yang ingin menangguk untung lewat capital gain, begitu membeli saham IPO di pasar perdana, langsung saja jual saham itu ketika sudah “beraksi” di pasar sekunder.

9. Atau simpan saja.
Kalau Anda termasuk golongan investor konservatif dan memiliki horizon investasi jangka panjang, silakan terus menyimpan saham IPO hingga bertahun-tahun. Tak akan rugi. Saham Adaro, misalnya, harganya sudah naik 100 persen hanya dalam waktu dua tahun.

Diah Ayu Candraningrum

No comments: